Di suatu desa kecil yang tenang dan damai, tinggallah seorang pemuda bernama Ujang. Ia dikenal sebagai pemuda paling santai se-desa, bahkan lebih santai dari ayam yang sedang berteduh siang bolong. Ujang punya satu cita-cita mulia: jadi orang kaya tanpa usaha bocoran sgp. Tapi, karena dunia tidak semurah mie instan, hidup Ujang ya gitu-gitu aja.
Suatu hari, Ujang mendengar kabar dari tetangganya, Mang Dudung, bahwa ada seorang pedagang keliling dari kota yang menjual “sepatu anti-malu”. Katanya, siapa pun yang pakai sepatu itu, rasa malunya langsung hilang—kayak ilang sinyal di tengah gunung.prediksi sgp
“Eh jang, beneran jang! Si Aa penjual itu bilang sepatu na bisa bikin urang pede, teu boga duit oge teu masalah!” ujar Mang Dudung semangat sambil ngunyah kerupuk.
Mata Ujang langsung berbinar. “Wah, ini dia prediksi sgp ! Kesempatan emas dalam hidupku!” pikirnya. Ia pun menabung recehan dari hasil bantuin ngarit rumput buat kambingnya si Mak Enok. Setelah tiga minggu, akhirnya Ujang punya cukup uang untuk beli sepatu anti-malu itu.
Begitu dapet sepatunya, Ujang langsung pasang gaya. Warnanya kuning menyala, kombinasi antara stabilo dan kulit jeruk busuk. Tapi Ujang pede banget, bahkan pas lewat depan warung Bu Yeti, ia sengaja jalan pelan-pelan sambil manyun, kayak model catwalk tapi habis dikerokin.
“Wih, Ujang, gaya amat sepatunya. Mau ke kondangan?” ejek Bu Yeti.
“Bukan, Bu. Ini sepatu anti-malu. Biar saya bisa tampil percaya diri ke mana pun saya pergi!” jawab Ujang bangga. bocoran sgp
Tapi anehnya, setelah pakai sepatu itu, bukannya tambah percaya diri, Ujang malah jadi tambah ngawur. Hari pertama, ia nekat nyanyi dangdut di tengah pasar, suaranya kaya knalpot bocor. Hari kedua, dia ikut lomba karaoke ibu-ibu PKK padahal nggak diundang. Dan yang paling parah, hari ketiga, Ujang datang ke kantor kepala desa cuma buat minta jatah tanah warisan, padahal dia bukan keluarga siapa-siapa.syair sgp
Kepala desa pun sampai heran. “Ujang, kamu kenapa sekarang jadi aneh? Biasanya kamu pemuda kalem, sekarang kayak habis minum kopi lima gelas.”
“Ini semua karena sepatu anti-malu, Pak!” kata Ujang bangga.bocoran sgp
Sampai akhirnya, Ujang sadar ada yang nggak beres. Pas ia bongkar sepatu itu, ternyata di bagian dalamnya ada tulisan kecil: “Produk ini hanya efek plasebo. Rasa percaya diri muncul karena sugesti, bukan teknologi. Hati-hati ketipu.”
Ujang langsung bengong. “Sugesti? Jadi aku ngelawak selama ini karena ngibulin diri sendiri?”
Ia pun sadar, sepatu itu nggak punya kekuatan apa-apa. Semua keberanian dan ke-pede-an yang muncul ternyata datang dari pikirannya sendiri. Sepatu itu cuma alat. Tapi karena ia percaya sepatu itu sakti, ya dia jadi sakti beneran. Sakti... dalam hal bikin malu.
Akhirnya, Ujang menjual sepatunya ke Mang Dudung, dengan embel-embel: “Sepatu anti-malu edisi terbatas, bisa bikin kamu pede ngaku-ngaku seleb TikTok!”
Mang Dudung pun beli, dan besoknya mulai live TikTok tiap sore sambil nyanyi dangdut di pinggir sawah.prediksi sgp
Begitulah kisah Ujang dan sepatu anti-malunya. Lucu, karena kadang kita memang terlalu percaya hal di luar diri kita, padahal yang paling kuat tuh… isi kepala kita sendiri.
Tapi ya sudahlah. Yang penting lucu. Mau serius mulu, nanti wajah cepat keriput. ????syair sgp,
Kalau kamu suka gaya cerita begini, mau dibikinin lagi? Bisa jadi seri “Petualangan Kocak Si Ujang”!